Apakah anda ingat akan guru terbaik anda pada masa sekolah, guru yang
memberi inspirasi bagi anda untuk belajar dan mengerjakan yang terbaik?
Guru tersebut memberi tantangan bagi anda untuk maju, lebih dari
guru-guru lain. Awalnya, mungkin tantangan ekstra itu terasa tidak adil, atau
malah kejam. Tetapi sekarang anda seakan memandang berbeda. Anda memandangnya
dengan rasa hormat dan percaya, bahwa karena tantangan itulah anda bisa maju.
Saat ini ada guru hebat yang masih mengajar anda. Ia adalah “kehidupan”.
Kehidupan adalah guru yang terbaik. Tapi pelajarannya sering terasa keras, tajam, dan kadang kejam. Di sana ada kekecewaan, kesedihan, kebingungan, kesendirian, dan frustasi dalam setiap pengajarannya.
Kehidupan adalah guru yang terbaik. Tapi pelajarannya sering terasa keras, tajam, dan kadang kejam. Di sana ada kekecewaan, kesedihan, kebingungan, kesendirian, dan frustasi dalam setiap pengajarannya.
Pelajaran dari kehidupan adalah keras, tetapi karenanya kita memperoleh
pelajaran dan pertumbuhan terbesar. Kehidupan menantang kita dan mendorong kita
lebih tinggi. Ia membantu menyingkapkan karakter sejati kita, dan dengan cara
itu mendorong kita membangun karakter yang lebih kuat.
Di luar segala pelajaran itu, renungkanlah. Guru yang paling mencintai
dan memelihara kita itu telah membangun yang terbaik dari diri kita. Mungkin
kita sekarang tidak menghargainya, tetapi akan tiba harinya kita akan bersyukur atas apa yang dilakukan nya
kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar