-Motivasi
Pengertian Motivasi. Motif seringkali diartikan dengan istilah
dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk
berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan
manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan
tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan
motivasi (niat).
menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad,
1987)
motivasi
adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan
menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi
mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya,
dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang
diarahkan ke tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi,
2002)
motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat
internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya
sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan
tertentu.
Morgan (dalam Soemanto, 1987)
mengemukakan
bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-
aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah
laku ( motivating states ), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (
motivated behavior ), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut ( goals or
ends of such behavior ).
McDonald (dalam Soemanto, 1987)
mendefinisikan
motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh
dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah
kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota
organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap
anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis,
dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk,
2003).
Soemanto (1987)
secara
umum mendefinisikan motivasi sebagai
suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi
pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat
menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku
mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
merupakan sejumlah proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya,
dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang
diarahkan ke tujuan tertentu, baik yang bersifat internal, atau eksternal bagi
seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi.
- Pentingnya Motivasi
Motivasi
sangat diperlukan seseorang untuk mencapai apa yang diinginkan.Untuk menjadi
sukses,banyak sekali rintangan dan halangan yang menghadang didepan.Tapi,dengan
berbekal motivasi dan inspirasi yang besar,seseorang bisa terus maju
kedepan.Maju untuk sukses dan mendapatkan apa yang diinginkan.. Tidak ada satu
orang pun yang berani mengatakan bahwa sukses itu cepat dan gampang
dilakukan.Jika ada orang yang berkata demikian,mungkin saja orang tersebut
adalah orang yang tidak waras. Sukses itu susah!Tapi,semua orang ingin sukses
dalam hidupnya.. Untuk itu,motivasi dari orang sekitar kita sangat penting demi
mencapai apa yang kita sebut dengan sukses! Jika orang disekitar kita tidak
memotivasi kita,lantas apa yang bisa kita lakukan untuk sukses?! Hanya dengan
terinspirasi dan termotivasi dari dalam diri kita yang bisa membuat kita sukses
jika lingkungan sekitar tidak mendukung. Oleh karena itu,motivasi dan
inspirasikan diri anda dengan berbagai hal disekitar anda.. Carilah inspirasi
sebanyak-banyaknya dengan tidak melupakan nilai2 moral yang diajarkan orang tua
maupun orang sekitar kita..
-
Pandangan Motivasi dalam organisasi
Dalam
bab ini akan dibahas berbagai permasalahan tentang pengarahan dan pengembangan
organisasi, termasuk didalamnya bagaimana menggerakkan para anggotanya untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, bagaimana memotivasi para anggotanya,
bagaimana mengadakan komunikasi didalam organisasi, bagaimana mengadakan
perubahan dan pengembangan dalam organisasi dan bagaimana mengatasi segala
konflik yang ada dalam organisasi.
Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya.
B. Pengertian dan Pandangan Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
Model Tradisional
Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah yang dikemukakan oleh Frederic Winslow taylor. Model ini mengisyaratkan bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan system pengupahan intensif untuk memacu para pekerjaan agar memberikan produktivitas yang tinggi.
Model Hubungan Manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menentukan bahwa kontrak-kontrak soisal karyawan pada pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang dari motivasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan social dan membuat mereka berguna dan penting dalam organisasi.
Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya.
B. Pengertian dan Pandangan Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
Model Tradisional
Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah yang dikemukakan oleh Frederic Winslow taylor. Model ini mengisyaratkan bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan system pengupahan intensif untuk memacu para pekerjaan agar memberikan produktivitas yang tinggi.
Model Hubungan Manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menentukan bahwa kontrak-kontrak soisal karyawan pada pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang dari motivasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan social dan membuat mereka berguna dan penting dalam organisasi.
Model Sumber Daya Manusia
McGregor Maslow. Argyris dan Lkert mengkritik model hubungan manusaiwi bahwa seorang bawahan tidak hanya dimotivasi dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti dalam arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik, diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas.
-
Teori-Teori Motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi
dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik
adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi,
orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan
karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan
seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala
elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi
faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun
kompensasi.
Banyak
teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk
memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan
dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan
teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori
penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.
A.
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid,
orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat
paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa
aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
•
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain,
diterima, memiliki)
•
Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan
dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri
(kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik:
keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan
kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
B.
TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut
Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu
disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan,
kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor
motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk
didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb
(faktor intrinsik).
C.
TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan
dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut
teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a.
karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya
tidak menyukai kerja
b. karyawan
tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk
mencapai tujuan.
c. Karyawan
akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan
karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative
ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
- karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
- Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
- Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
- Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
D.
TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori
dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
komponen, yaitu: •Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian
tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas
(keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
E.
Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961),
menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan
akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan
akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk
mengatur)
F.
Clayton Alderfer ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi
ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence),
hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda
dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih
tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk
yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke
situasi.
- TEORI ISI (CONTENT THEORY)
A. Teori isi terdiri dari 4 teori pendukung,
yaitu :
1. Teori Hierarki
Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan kita terdiri dari lima kategori :
Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan kita terdiri dari lima kategori :
1. fisiologis (physiological)
2. keselamatan atau keamanan (safety and security)
3. rasa memiliki atau social (belongingness and love)
4. penghargaan (esteem)
5. aktualisasi diri (self actualizatin).
Menurutnya
kebutuhan-kebutuhan ini berkembang dalam suatu urutan hierarkis, dengan kebutuhan
fisiologis merupakan kebutuhan paling kuat hingga terpuaskan. Kebutuhan ini
mempunyai pengaruh atas kebutuhan-kebutuhan lainnya selama kebutuhan tersebut
tidak terpenuhi. Suatu kebutuhan pada urutan paling rendah tidak perlu
terpenuhi secara lengkap sebelum kebutuhan berikutnya yang lebih tinggi menjadi
aktif.
2.Teori ERG
Alderfer (1972) mengemukakan tiga kategori kebutuhan. Kebutuhan
tersebut adalah:
1. Eksistence (E) atau Eksistensi Meliputi kebutuhan fisiologis
sepeerti lapar, rasa haus, seks, kebutuhan materi, dan lingkungan kerja yang
menyenangkan.
2. Relatedness (R) atau keterkaitan Menyangkut hubungan
dengan orang-orang yang penting bagi kita, seperti anggota keluarga, sahabat,
dan penyelia di tempat kerja.
3. Growth (G) atau pertumbuhan Meliputi kenginginan kita
untuk produktif dan kreatif dengan mengerahkan segenap kesanggupan kita.
Alderfer menyatakan bahwa :
Pertama :
bila kebutuhan akan eksistensi tidak terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori-kategori kebutuhan lainnya mungkin masih penting dalam mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan.
Kedua :
meskipun suatu kebutuhan terpenenuhi, kebutuhan dapat berlangsung terus sebagai pengaruh kuat dalam keputusan.
Pertama :
bila kebutuhan akan eksistensi tidak terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori-kategori kebutuhan lainnya mungkin masih penting dalam mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan.
Kedua :
meskipun suatu kebutuhan terpenenuhi, kebutuhan dapat berlangsung terus sebagai pengaruh kuat dalam keputusan.
Jadi secara umum mekanisme kebutuhan dapat dikatakan sebagai berikut
• Frustration - Regression
• Satisfaction – Progression
• Frustration - Regression
• Satisfaction – Progression
3. Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland)
Menurut McClelland, ada tiga hal yang sangat berpengaruh, yang memotivasi seseorang untuk berprestasi. Ke tiga motif itu adalah:
Menurut McClelland, ada tiga hal yang sangat berpengaruh, yang memotivasi seseorang untuk berprestasi. Ke tiga motif itu adalah:
1. Achievement Motive (nAch): Motif untuk berprestasi
Masyarakat dengan keinginan berprestasi yang tinggi cenderung
untuk menghindari situasi yang berisiko terlalu rendah maupun yang berisiko
sangat tinggi. Situasi dengan resiko yang sangat kecil menjadikan prestasi yang
dicapai akan terasa kurang murni, karena sedikitnya tantangan. Sedangkan
situasi dengan risiko yang terlalu tinggi juga dihindari dengan memperhatikan
pertimbangan hasil yang dihasilkan dengan usaha yang dilakukan. Pada umumnya
mereka lebih suka pada pekerjaan yang memiliki peluang atau kemungkinan sukses
yang moderat, peluangya 50%-50%. Motivasi ini membutuhkan feed back untuk
memonitor kemajuan dari hasil atau prestasi yang mereka capai.
2. Affiliation Motive (nAff): Motif untuk bersahabat.
Mereka yang memiliki motif yang besar untuk bersahabat sangat
menginginkan hubungan yang harminis dengan orang lain dan sangat ingin untuk
merasa diterima oleh orang lain. Mereka akan berusaha untuk menyesuaikan diri
dengan sistem norma dan nilai dari lingkungan mereka berada. Mereka akan
memilih pekerjaan yang meberikan hasil positif yang signifikan dalam hubungan
antar pribadi. Mereka kana sangat senang menjadi bagian dari suatu kelompok dan
sangat mengutamakan interaksi solsial. Mereka umumnya akan maksimal dalam
pelayanan terhadap konsumen dan interkasi dengan konsumen (customer service and
client interaction situations).
3. Power Motive (nPow) : Motif untuk berkuasa
Seseorang dengan motif kekuasaaan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
Seseorang dengan motif kekuasaaan dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a. Personal power
Mereka yang mempunyai personal power motive yang tinggi cenderung untuk memerintah secara langsung, dah bahkan cenderung memaksakan kehendaknya.
Mereka yang mempunyai personal power motive yang tinggi cenderung untuk memerintah secara langsung, dah bahkan cenderung memaksakan kehendaknya.
b. Institutional power
Mereka yang mempunyai institutional power motive yang tinggi, atau sering disebut social power motive, cenderung untuk mengorganisasikan usaha dari rekan-rekannya untuk mencapai tujuan bersama.
Manajer dengan institutional power motive yang tinggi umumnya lebih efektif dari manajer dengan individual power motive yang besar. Power motif ini berhububgan erat dengan emotional maturity.
Mereka yang mempunyai institutional power motive yang tinggi, atau sering disebut social power motive, cenderung untuk mengorganisasikan usaha dari rekan-rekannya untuk mencapai tujuan bersama.
Manajer dengan institutional power motive yang tinggi umumnya lebih efektif dari manajer dengan individual power motive yang besar. Power motif ini berhububgan erat dengan emotional maturity.
4.Teori Dua Faktor
Herzberg (1966) mencoba menentukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi. Ia menemukan dua perangkat kegiatan yang memuaskan kebutuhan manusia:
Herzberg (1966) mencoba menentukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi. Ia menemukan dua perangkat kegiatan yang memuaskan kebutuhan manusia:
a. Kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasan kerja atau disebut juga motivator
Meliputi prestasi, penghargaan, tanggung jawab, kemajuan atau promosi, pekerjaan itu sendiri, dan potensi bagi pertumbuhan pribadi.
b. Kebutuhan yang berkaitan dengan ketidakpuasan kerja
Disebut juga factor pemeliharaan (maintenance) atau kesehata (hygiene), meliputi gaji, pengawasan, keamanan kerja, kondisi kerja, administrasi, kebijakan organisasi, dan hubungan antar pribadi dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan ditempat kerja. Faktor ini berkaitan dengan lingkungan atau konteks pekerjaan alih-alih dengan pekerjaan itu sendiri.
Disebut juga factor pemeliharaan (maintenance) atau kesehata (hygiene), meliputi gaji, pengawasan, keamanan kerja, kondisi kerja, administrasi, kebijakan organisasi, dan hubungan antar pribadi dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan ditempat kerja. Faktor ini berkaitan dengan lingkungan atau konteks pekerjaan alih-alih dengan pekerjaan itu sendiri.
-
Teori proses : ( pendekatan proses)
1. Teori ekspektasi (Harapan) :
Victor Voom
Marturluther berpendapat bahwa
segala sesuatu yang dilakukan di dunia ini dilandasi oleh harapan (inilah
landasan teori voom).
teori ini berpendapat bahwa
perilaku kerja individu ditentukan dengan memperkirakan hasil alternatif yang
akan diperoleh melalui perilaku tersebut.
individu dapat dimotivasi untuk
berperilaku kerja tertentu bila :
- Ada harapan bahwa bila usaha
ditingkatkan akan mendapat balas jasa.
- Adanya prestasi dari orang yang
bersangkutan bahwa ada kemungkinan tujuan akan tercapai dan ia akan menerima
jasa.
kuatnya kecenderungan orang
bertindak dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan
tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu.
2.Teori penentuan tujuan
inti teori ini adalah bahwa
kejelasan tujuan yang hendak dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya
akan menumbuhkan motivasi yang semakin besar.
semakin besar penerimaan para
pelaksana atas kepantasan dan kelayakan tujuan tertentu untuk dicapai,semakin
tinggi pula motivasinya untuk mencapai tujuan tersebut.apabila seseorang
terlibat langsung dalam memutuskan tujuan yang akan dicapai,maka ia akan merasa
bahwa keputusan tersebut adalah keputusannya sendiri,sehingga terdapat motivasi
yang kuat untuk mencapai nya.jadi teori penentuan tujuan menggunakan pendekatan
"kognitif"
3. Teori penguatan
teori penguatan merupakan
kebalikan dari teori penentuan tujuan.
inti teori ini terletak pada
pandangan yang mengatakan bahwa jika tindakan seorang manajer oleh bawahan
dipandang mendorong perilaku positif tertentu,maka bawahan tersebut cenderung
mengulangi tindakan serupa, demikian juga sebalik nya.
singkatnya,motivasi seorang
karyawan untuk melakukan atau tidak melakukan sesutu sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor diluar dirinya,seperti sikap pimpinan,pengaruh rekan kerja,dan
sejenisnya.jadi bukan karena faktor kognitif yang terdapat dalam diri
seseorang.
4. Teori keadilan (Equity)
Keadilan menyangkut persepsi
seseorang tentang perlakukan yang diterima dari orang lain.biasanya seseorang
tentang perlakuan yang diterima dari orang lain.biasanya seseorang akan
mengatakan bahwa dirinya diperlakukan dengan adil apabila perlakuan itu
menguntungkan,sebaliknya akan mengatakan tidak adil apabila perlakuan yang
diterima dirasakan merugikan.
dalam menumbuhkan persepsi
tersebut seseorang akan menggunakan tiga katagori referensi,yaitu :
- orang lain
- Sistem yang berlaku (terutama
yang menyangkut upah dan gaji)
- Diri sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar