Suatu hari…. aku diberi sebuah kertas kosong
guruku bilang tulislah di sana … apa yang kau ketahui tentang …. kehidupan....
Aku termenung memandangi kertas putih itu tak satu kata pun berhasil kutuangkan ke atasnya guruku bertanya apakah kesulitanmu …..
aku bilang terlalu banyak hal di dalam kehidupan aku tak tahu darimana aku harus memulai....
Lalu ia berkata tulislah tentang dirimu sendiri itulah wujud yang paling indah dan paling ajaib dari kehidupan ….
Ketika aku lulus bersekolah dan berpisah dengannya aku larut dalam perjalananku dan melupakannya....
Sampai suatu hari, aku kembali disodori kertas putih kosong namun kali ini oleh seorang mahluk mungil yang hadir dari tubuhku, jiwanya yang polos bak kertas putih itu meminta hal yang sama supaya aku menuliskan kehidupan, dan bagaimana ia harus menjalaninya, aku tertegun tiba-tiba teringat olehku bapa guruku dulu dan menulislah aku di situ ….
anakku, aku akan memberimu sepasang sayap untuk terbang merentas cakrawala merengkuh hidup...
Namun belajarlah sendiri dengan caramu, dengan ikhtiarmu bagaimana engkau akan terbang ke manapun jiwamu menginginkannya…
dan tulislah sendiri di sini semua kegembiraan perjalananmu dan bagaimana engkau mengisi hidupmu dengan aspirasimu sendiri
kelak kertas ini akan menjadi saksi bagaimana engkau menuliskan makna dan sejarah hidupmu sendiri...
Terbanglah sebebas awan seluas cakrawala sebentang langit sejauh ufuk hingga kautemukan indahnya kehidupan di dalam engkau menjalaninya dengan cinta dan harapan...
guruku bilang tulislah di sana … apa yang kau ketahui tentang …. kehidupan....
Aku termenung memandangi kertas putih itu tak satu kata pun berhasil kutuangkan ke atasnya guruku bertanya apakah kesulitanmu …..
aku bilang terlalu banyak hal di dalam kehidupan aku tak tahu darimana aku harus memulai....
Lalu ia berkata tulislah tentang dirimu sendiri itulah wujud yang paling indah dan paling ajaib dari kehidupan ….
Ketika aku lulus bersekolah dan berpisah dengannya aku larut dalam perjalananku dan melupakannya....
Sampai suatu hari, aku kembali disodori kertas putih kosong namun kali ini oleh seorang mahluk mungil yang hadir dari tubuhku, jiwanya yang polos bak kertas putih itu meminta hal yang sama supaya aku menuliskan kehidupan, dan bagaimana ia harus menjalaninya, aku tertegun tiba-tiba teringat olehku bapa guruku dulu dan menulislah aku di situ ….
anakku, aku akan memberimu sepasang sayap untuk terbang merentas cakrawala merengkuh hidup...
Namun belajarlah sendiri dengan caramu, dengan ikhtiarmu bagaimana engkau akan terbang ke manapun jiwamu menginginkannya…
dan tulislah sendiri di sini semua kegembiraan perjalananmu dan bagaimana engkau mengisi hidupmu dengan aspirasimu sendiri
kelak kertas ini akan menjadi saksi bagaimana engkau menuliskan makna dan sejarah hidupmu sendiri...
Terbanglah sebebas awan seluas cakrawala sebentang langit sejauh ufuk hingga kautemukan indahnya kehidupan di dalam engkau menjalaninya dengan cinta dan harapan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar